Tim MSQ UKM ASC UM Borong Piala dari Madura

“Tugas kuliah sangat banyak dan menyibukkan.” mungkin itu adalah kalimat yang tak asing lagi didengar dalam dunia perkuliahan. Apalagi pandemi yang belum juga usai bisa jadi menambah keresahan. Tapi tidak untuk mereka yang mensyukuri segala yang Allah SWT anugerahkan, seperti nikmat sehat dan sempat. Mereka adalah mahasiswa yang cerdas memanfaatkan kesempatan dan tidak mau ketinggalan pengalaman dalam mengasah kemampuan untuk prestasi yang membanggakan. Seperti tim Musabaqah Syarhil Qur’an ASC Universitas Negeri Malang, kemarin berhasil menyabet juara I, II, dan III dalam Festival Tafsir Hadist Nasional yang dilaksanakan secara offline pada tanggal 20–23 Februari 2022 di STIUDA Bangkalan, Madura.

            Adapun Festival Tafsir Hadist ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Ilmu Hadist STIUDA Bangkalan dalam lingkup perlombaan tingkat nasional. Festival dilaksanakan secara offline di gedung auditorium PPDA STIUDA Bangkalan, dengan pendaftaran dan technical meeting yang dilaksanakan secara online sebelumnya. UKM ASC UM dengan bangga mengirimkan empat tim untuk berani berkompetisi dalam cabang Musabaqah Syarhil Qur’an. Mereka adalah orang-orang yang fasih dalam bidang yang digeluti, seperti pensyarah, tilawah, hingga sari tilawah. Tiga tim dari mereka berhasil menyabet juara I, II, dan III. Mereka adalah Selvia Hasibuan dan Thalita Syahda Raniah (juara I), Nabilah Azfa Fauziyyah, Memes Linda Ayu, dan Wildatun Nabilah (juara II), serta tim putra yang tak kalah hebat diantaranya Naufal Asyraf Hamid, Rei Syech Jehan, dan Muhammad Aslam Bahris (juara III).

            Tidak mudah untuk mereka mendapat gelar juara. Begitu banyak persiapan yang harus dilakukan jauh hari sebelum diadakan festival secara offline tersebut. Kurang lebih satu bulan adalah waktu yang mereka habiskan untuk berlatih. Persiapan yang dilakukan ialah berlatih dengan tim dan pembina seperti hafalan, kekompakan, dan hal-hal terkait syarhil Qur’an lainnya. Selain itu, usaha batin seperti dzikir, perbanyak sholawat, dan tirakat-tirakat lainnya juga dilakukan oleh mereka agar selama proses latihan dan penampilan nantinya bisa sesuai dengan segala yang diharapkan. Seperti pada perlombaan umumnya, mereka tampil maju ke depan sesuai dengan nomor urut yang ditentukan. Nervous pasti ada, tapi niat yang baik dalam mensyiarkan Al-Quran, diserati doa dari orang tua, guru-guru, dan dukungan teman lainnya menjadikan apa yang telah mereka usahakan sampai titik ini tidak sia-sia.  

            “Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang ada, karena kesempatan tidak datang dua kali, selagi kita masih muda dan mampu, ayo kita bersama-sama berjuang, belajar, berkarya, dan berprestasi. Kegagalan pasti datang, tapi bangkit itu perlu. Jangan pernah berhenti ketika kita gagal, karena kegagalan hanyalah kesuksesan yang tertunda. Ingat bahwa tolak ukur seseorang berprestasi bukan dari seberapa banyak juara yang diraih, tapi berasal dari seberapa bermanfaatnya diri kita untuk orang lain. Jadi semangat terus buat teman-teman mahasiswa, tidak ada yang tidak mungkin jika kita yakin.” ungkap Wildatun Nabilah, salah satu aggota tim MSQ ASC UM.

Pewarta : Nurul Azizah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *