Mengenal Lebih Dekat dengan Ilmu Qira’at Sab’ah

Sebagai umat muslim tentu kita sudah tidak asing lagi dengan kata “Iqra” yang artinya “bacalah”. Kata tersebut merupakan perintah pertama dari Allah SWT yang disampaikan melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW untuk membaca. Perintah membaca juga ditujukan bukan hanya terhadap Nabi Muhmmad SAW, tetapi tersirat untuk semua manusia di muka bumi ini. Salah satu bacaan yang wajib dipelajari oleh umat muslim ialah al-Qur’an. M. Quraish Shihab mendefinisikan al-Qur’an secara harfiah berarti suatu bacaan yang sempurna. Ia merupakan suatu kalam Allah yang tepat, karena tiada suatu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca dan tidak ada yang dapat menandingi al-Qur’an sebagai bacaan yang sempurna lagi mulia. Berdasarkan definisi tersebut, diperlukan suatu ilmu untuk membaca al-Qur’an. Salah satu ilmu yang penting dalam cara membaca al-Qur’an adalah ilmu qira’at.

Arti qira’at menurut etimologi (bahasa) adalah bacaan. Menurut istilah, qira’at ialah setiap bacaan yang disandarkan kepada salah seorang Qari’ (Ulama ahli bacaan al-Qur’an) tertentu. Maka, ilmu qira’at adalah ilmu yang mengajarkan cara melafalkan kata-kata al-Qur’an dan cara membacanya, baik yang disepakati para ulama qira’at maupun yang padanya terdapat khilaf dengan menisbahkan setiap bacaan kepada orang yang meriwayatkannya. Berdasarkan definisi tersebut dapat dipahami bahwa materi ilmu qira’at adalah cara menuturkan al-Qur’an dan cara membacanya. Ilmu qira’at terbagi menjadi beberapa macam, salah satu ilmu qira’at yang terkenal ialah qira’at sab’ah. Qiraat Sab’ah merupakan qira’at dengan pengucapan tiap katanya berdasarkan aliran (mazhab) para imam qira’at pada zaman Rasulullah SAW. antara lain, Abdullah bin Katsir al-Dariy dari Makkah, Nafi’ bin Abd al-Rahman ibn Abu Nu’aim dari Madinah, Abdullah al-Yashibiyn atau Abu Amir al-Dimasyqi dari Syam, Zabban ibn al-Ala bin Ammar atau Abu Amr dari Bashrah, Ibnu Ishaq al-Hadrami atau Ya’qub dari Bashrah, Ibnu Habib al-Zayyat atau Hamzah dari Kufah, dan Ibnu Abi al-Najud al-Asadly atau Ashim dari Kufah.

Ketujuh imam qira’at itulah yang masyhur dan disebutkan secara khusus oleh Imam Abu Bakar bin Mujahid al-Bagdadi yang merupakan pencetus munculnya al-Qira’at al-Sab’ah (qira’at tujuh). Beliau mengatakan bahwa mereka merupakan ulama yang terkenal dengan hafalan, ketelitian, dan cukup lama menekuni dunia qira’at. Beliau menentukan tujuh imam qira’at tersebut dengan berpijak pada keahlian seseorang dalam bidang ilmu qira’at dan kesesuaian bacaan mereka dengan mushaf Usmani yang ada di negeri mereka dan bacaan mereka yang terkenal masyhur di kalangan ulama negerinya masing-masing. Sebelum Mujahid menetapkan ketujuh imam tersebut, sebetulnya sudah banyak yang menetapkan ketujuh imam tersebut sebagai rujukan ilmu qira’at. Namun, Mujahidah yang pertama memilih mereka sebagai imam yang mewakili setiap negerinya masing-masing, dan lahirlah istilah al-Qira’at al-Sab’ah yang merupakan istilah pertama sekali ada dalam sejarah ilmu qira’at.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan penyebab munculnya al-Qira’at al-Sab’ah adalah:

  1. Banyaknya riwayat yang beredar di masyarakat sehingga menjadi rancu bagi orang awam.
  2. Adanya mushaf Usmani yang tidak berbaris menjadi pintu masuk bagi kalangan ahli bid’ah untuk membaca menurut keinginan mereka tanpa melihat sanadnya yang shahih.
  3. Demotivasi untuk mempelajari ilmu qira’at dengan banyaknya qira’at sehingga diperlukan penyederhanaan dalam periwayatan.


Referensi:

Shihab, M.Q. (1996) Wawasan Al-Quran: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat. Mizan Pustaka.

Misnawati, M. (2014) ‘Qirâ`At Al-Qur`an dan Pengaruhnya Terhadap Istimbath Hukum’, Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 4(1). doi:10.22373/jm.v4i1.282.

Nasution, M.R. (2019) QIRA’AT SAB’AH: Khazanah Bacaan Al-Qur’an Teori dan Praktik. Edited by A.B. Nasution. Perdana Publishing. Available at: http://repository.uinsu.ac.id/8279/ (Accessed: 21 November 2021).

Republika.co.id (2009) Qiraat Sab’ah dan Seni Baca Alquran, Republika Online. Available at: https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/09/07/09/61507-qiraat-sab-ah-dan-seni-baca-alquran (Accessed: 22 November 2021).

Kritik dan saran terkait Mading ASC dapat ditulis Disini

Departemen Syiar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *